Minggu, 08 November 2015

Taman Ayun



Taman Ayun yang dalam bahasa Bali berarti Taman yang Cantik terletak di Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, atau sekitar 18 km Denpasar ke arah barat laut. Obyek wisata ini menjadi lebih indah karena dikelilingi oleh kompleks taman dan telaga. Pada dasarnya Taman Ayun adalah sebuah taman di sekitar pura yang dikelilingi oleh kolam.




Pura Taman Ayun sangat erat dengan sejarah Kerajaan Mengwi. Komplek Taman Pura Ayun dibangun oleh I Gusti Anom pada 1634. Arsitektur bangunan pura ini dibuat oleh rekan Raja Mengwi, seorang keturunan Cina dari Banyuwangi bernama Ing Khang Ghoew, yang sering disebut I Kaco. Di tempat seluas 25m persegi ini terdapat meru - meru yang menjulang tinggi dan megah, diperuntukkan bagi leluhur kerajaan dan para Dewa yang beristana di pura-pura lain di Bali.

Pura Taman Ayun terdiri dari ruang terbuka (Nista Mandala), bangunan utama (Madya Mandala), Utama Mandala.  Nista Mandala disebut dengan Jaba yang bisa dicapai dengan melewati satu-satunya jembatan yang berada di sisi kolam dan pintu gerbang. Begitu masuk di sana ada tugu kecil untuk menjaga pintu masuk, dan di sebelah kanannya terdapat bangunan luas atau wantilan dimana sering diadakan pertunjukan seni dan upacara agama.




Di halaman ini juga terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 arah mata angin. Di perjalanan menuju Madya Mandala di sebelah kanan jalan terdapat sebuah komplek pura kecil dengan nama Pura Luhuring Purnama. 

Halaman ke dua, posisinya lebih tinggi dari halaman pertama. Untuk masuk ke halaman ini, wisatawan harus melewati pintu gerbang kedua. Begitu masuk, pandangan akan tertuju pada sebuah bangunan Aling-aling “Bale Pengubengan” yang dihiasi dengan relief, menggambarkan “Dewata Nawa Sanga” .Di sebelah timur halaman ini terdapat satu pura kecil disebut Pura Dalem Bekak, sedangkan di pojok sebelah barat terdapat sebuah Balai Kulkul menjulang tinggi.




Bagian terakhir dari Pura Taman Ayun adalah yang tertinggi dan paling suci. Pintu gelung yang paling tengah akan dibuka di saat ada upacara "Piodalan". Tempat ke luar masuknya arca dan peralatan upacara lainnya. Sedangkan gerbang yang di kiri kanannya adalah untuk keluar masuk kegiatan sehari-hari di pura tersebut. Di halaman ini terdapat beberapa meru yang menjulang tinggi dengan berbagai ukuran dan bentuk.




Tiga halaman dari pura ini melambangkan tiga tingkat kosmologi dunia. Dari yang paling bawah adalah dunianya manusia, berlanjut ke tingkat yang lebih suci, yaitu tempat bersemayamnya para dewata. Serta yang terakhir melambangkan surga, tempat istananya Tuhan Yang Maha Esa. Pura Taman Ayun ini pernah hancur karena gempa bumi yang terjadi ditahun 1917. 

Fasilitas yang ada di komplek Pura Taman Ayun lumayan lengkap, ada Toilet bersih dan juga disediakan guide lokal bagi anda yang membutuhkan informasi lebih detail tentang Pura Taman Ayun.

Sabtu, 07 November 2015

Bali punya Hutan Mangrove


Bali ternyata punya wisata trekking hutan Magrove, bahkan lokasinya dekat dengan Bandara Ngurah Rai. Masuknya dari jalan bypass Ngurah Rai, kurang lebih 500 meter utara Mall Bali Galeria. Luas hutan Mangrove ini kurang lebih 2000 hektar hasil konservasi kerja sama pemerintah Indonesia dengan JICA (Japan International Cooperation Agency). Kawasan Hutan Mangrove ini telah diatur sedemikian rupa sehingga menjadi tempat wisata trekking mangrove yang sangat menarik.


Memasuki kawasan kita akan melihat papan peringatan agar kita pelan-pelan karena banyak biawak yang melintas. Tempat ini sudah ditata dengan menarik dan nyaman, ada jalan yang dibuat dari papan kayu bagi pengunjung mengelilingi kawasan hutan ini. 


Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000,- , kita akan disuguhi dengan pemandangan dahan dan batang serta hijau dedaunan pohon magrove. Suasananya tenang, sejuk dan sesekali terdengar suara burung. Ada pos untuk beristirahat dari kayu berlantai 2 sehingga kita dapat dapat menyaksikan hutan bakau dari ketinggian. Jalan setapak yang terbuat dari kayu dibuat sedemikian rupa dan berbelok - belok menembus lebatnya hutan bakau ini yang membuat kita tidak terasa dalam melangkah. Akar-akar bakau yang tumbuh liar seakan manambah kesan liar namun tetap tertata dengan rapih. 


Anda akan terkesima dengan pemandangan hutan mangrove yang  bisa kita lihat dari jarak dekat sambil berjalan kaki dengan nyaman tanpa bersusah-susah atau harus berlumpur-lumpur. Di beberapa lokasi disediakan tempat untuk beristirahat dan menikmati keindahan hutan mangrove sambil menghirup segarnya udara. Di lokasi istirahat yang paling ujung dari hutan mangrove ini kita dapat  menyaksikan ruas jalan tol Bali Mandira.


Sebuah alternatif wisata yang menarik sambil berolah raga dan mudah dijangkau. Banyak latar belakang spot yang menarik dari kawasan hutan mangrove ini untuk berfoto. Cukup banyak juga pasangan calon pengantin melakukan sesi pemotretan prewedding disini.

Tidak hanya ragam tumbuhan saja yang hidup, tetapi juga terdapat beberapa jenis binatang yang hidup dengan damai di kawasan hutan ini. Yang paling banyak adalah kepiting, beberapa ekor biawak, ada juga lobster dan udang.

Rabu, 04 November 2015

Sekumpul, Air Terjun terindah di Bali

Air Terjun Sekumpul, adalah air terjun tertinggi di Bali, yang terletak di Buleleng Bali utara. Obyek wisata ini bisa ditempuh dari Denpasar sekitar 2 jam perjalanan menggunakan sepeda motor atau sekitar 76 km tepatnya terletak di desa Lemukih, Kecamatan Sawan. Dari kota Singaraja ibu kota Buleleng jaraknya lebih dekat yaitu sekitar 20 km. 

Ada dua rute untuk menuju ke Air Terjun Sekumpul. yaitu rute dari kota Singaraja mengambil arah ke Kecamatan Sawan lalu ke Desa Sekumpul. Sedangkan rute dari Denpasar setelah melewati Kawasan Wisata Bedugul, terus ke arah utara km melewati tanjakan, bila kekiri ke arah Munduk masih ambil jalan lurus kemudian mulai melewati jalan menurun berkelok-kelok sampai menjumpai terdapat pertigaan kecil. Di pertigaan tersebut ambil arah  ke kanan, bila lurus menuju air terjun Gitgit dan kota Singaraja. 

Setelah belok kanan ikuti terus jalan berliku-liku sekitar 12 km hingga tiba di area parkir mobil Air Terjun Sekumpul. Kondisi jalan dari pertigaan  jalan raya Singaraja - Bedugul menuju area parkir mobil Air Terjun Sekumpul sudah bagus tetapi tidak lebar, dengan pemandangan bukit hijau dan jurang di kanan kiri jalan.

Dari area parkir mobil anda masih harus melanjutkan dengan berjalan kaki yang jaraknya cukup jauh atau bisa dengan sewa ojek masyarakat setempat. Tetapi bila menggunakan sepeda motor kita tinggal melanjutkan perjalanan menyusuri jalan setapak yang sudah disemen sambil menikmati suasana pedesaan yang masih asri. Pemandangan indah terdampar di sepanjang jalan ini. Kira-kira 200m akan bertemu dengan pertigaan bila ke kiri menuju rice terrace Grombong, kita ambil jalan yang lurus sampai habis jalan. Sepeda motor kita parkir disana dengan tarif Rp.3000.

Dari sini kita harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki dengan rute yang menantang karena kami harus menuruni banyak anak tangga yang curam, tetapi cukup aman, karena ada pegangan dari besi. Suara air terjun sayup-sayup mulai terdengar dari kejauhan.

Dari anak tangga sudah bisa melihat sebagian aliran air terjun. Setelah menuruni semua tangga yang dikombinasi dengan jalan tanah, kita akan sampai di jalan datar.  Ada semacam balai kecil tempat kita membayar tiket membayar tiket masuk sebesar Rp. 15ribu, kemudian melanjutkan perjalanan dengan melewati jembatan kecil dan menyusuri jalan tanah serta harus menyeberangi sungai kecil yang tidak dalam. 




Tidak sampai 5 menit kita akan sampai di Air Terjun Sekumpul. Nama "Sekumpul", yang dalam Bahasa Indonesia artinya kumpulan, karena di tempat ini tidak hanya ada 2 air terjun, tetapi 5 air terjun dengan lokasi yang terpisah-pisah.



Air Terjun Sekumpul juga dikenal dengan nama Air Terjun Gerombong.  Dari kawasan Air terjun Sekumpul, dua air terjun  yang paling gampang kita kunjungi ini memiliki ketinggian sekitar 100 m dan dua air terjun yang letaknya berdampingan tersebut memiliki ketinggian dan debit air berbeda serta berasal dari dua sumber mata air yang berbeda, dimana air terjun di sebelah kiri bersumber dari mata air sedangkan air terjun di sebelah kanan (yang lebih tinggi) bersumber dari sungai. Di musim hujan, air terjun di sebelah kiri tetap bening karena bersumber dari mata air sedangkan air terjun di sebelah kanan akan berwarna coklat keruh.


Rasa capek kita akan terbayar ketika kita sudah didepan air terjun. Tidak bosan-bosan rasanya menatap debit air yang tiada henti-hentinya mengalir dengan latar belakang tebing dan batu yang di selimuti tanaman kehijauan.

Bila akan mengunjungi obyek wisata ini, kita harus mempersiapkan fisik sebaik mungkin dan berangkat sepagi mungkin. Apabila sudah masuk musim penghujan cuaca akan sering hujan di siang dan sore hari. Fasilitas umum masih terbatas, belum ada seperti toliet, hanya ada penjual  warung kecil yang menjual minuman dan makan ringan.

Kita bisa sekalian mengunjung rice terrace Gerombong setelah selesai mengunjungi Air terjun Sekumpul. Menggunakan jasa Backpack Ojek Bali adalah satu pilihan terbaik untuk berkunjung ke sana, anda akan merasakan sensasi berkendara di jalanan pedesaan dan persawahan.


Translate